Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota istimewa yang dikenal dengan kearifan lokal dan budayanya. Wisata di kota ini tidak pernah ada habisnya. Daya tarik kota ini seperti magnet tersendiri bagi orang-orang di luar kota Yogyakarta. Dengan berbagai tujuan mereka datang untuk menutut ilmu, sekedar berwisata, atau nostalgia bersama teman perjuangan waktu dulu.
Membahas kota Yogyakarta, kota ini sekarang berkembang menjadi kota pariwisata, tidak melulu wisata pantai atau malioboro. Kota ini mempunyai tempat wisata sejarah religi yang istimewa. Salah satu kenapa Yogyakarta disebut istimewa karena keistimewaannya tidak dimiliki oleh daerah lain. Contohnya adalah sistem kerajaan yang sampai saat ini tetap menjadi warisan di Yogyakarta. Di Yogyakarta jabatan gubernur di isi oleh Sri Sultan Hamengkubowono yang tak lain adalah raja dari Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Jika kalian ke Yogyakarta pastikan kalian mampir ke komplek makam raja-raja yang di dirikan oleh Sultan Agung yang merupakan Sultan ke-tiga Kesultanan Mataram, memerintah pada tahun 1613-1645. Di bawah kepemimpinan beliau, Mataram berkembang menjadi kerajaan terbesar di Jawa dan Nusantara pada saat itu. Ditempat ini raja-raja mataram dari dulu hingga yang terakhir di makamkan. Hingga saat ini menjadi wisata makam raja imogiri.
Wisata Religi
Wisata makam raja imogiri menjadi wisata religi yang banyak di kunjungi. Mulai dari masyarakat biasa sampai pejabat berdatangan untuk berziarah dan mengenang jasa pemimpin-pemimpin terdahulu.
Berbeda dengan makam yang lainnya, wisata makam raja imogiri terletak diatas sebuah bukit. Untuk menuju lokasi sobat wisata harus melaluli beberapa anak tangga. Yang unik dari anak tangga di wisata makam raja imogiri memiliki arti sendiri-sendiri. Anak tangga di makam ini berjumlah 409. Menurut mitos jika ada yang berhasil menghitung jumlah anak tangga dengan benar maka keinginannya akan terkabul.
Anak tangga dari pemukiman menuju daerah dekat masjid berjumlah 32. Yang artinya makam ini di bangun pada tahun 1632. Anak tangga dari masjid menuju pekarangan masjid berjumlah 13. Melambangkan Sultan Agung diangkat sebagai raja Mataram pada tahun 1613. Anak tangga dari pekarangan masjid menuju tangga terpanjang berjumlah 45 melambangkan wafatnya Sultan Agung pada 1645. Anak tangga terpanjang berjumlah 346 melambangkan makam imogiri di bangun selama 346 tahun. Dan 9 anak tangga di sekitar kolam melambangkan jumlah walisongo.
Adat dan kebudayaan warisan leluhur
Jika kalian datang ke wisata makam raja imogiri ada tata cara berpakaian tertentu yang harus dilakukan ketika ingin memasuki kompleks makam di bagian dalam. Jika tidak menaati aturan tersebut, maka pengunjung hanya diperbolehkan sampai pintu gerbang pertama. Pengunjung wanita yang ingin memasuki makam di bagian dalam harus mengenakan kain panjang, kemben, dan melepas semua perhiasan. Sementara itu, pengunjung pria yang ingin memasuki kompleks makam di bagian dalam harus mengenakan kain panjang, baju peranakan, dan blangkon.
Untuk lokasi wisata makam raja imogiri terletak di Desa Ginirejo, Kecamatan Imogiri, Yogyakarta