Wisatarumahjiwa.com - Indonesia memiliki banyak cerita rakyat Nusantara yang melegenda. Kisah-kisah itu menjadi mitos di sejumlah destinasi wisata dari Sabang sampai Merauke.
Cerita rakyat pendek dan pesan moralnya bisa mengajari para pembaca untuk lebih mengenal kehidupan. Terlebih kisah-kisah tersebut dekat dengan kehidupan sehari-hari.
1. Bawang Merah dan Bawang Putih
Cerita rakyat Bawang Merah dan Bawang Putih berasal dari Riau. Itu menceritakan seorang gadis bernama Bawang Putih yang yang baik hati dan memiliki saudara tiri bernama Bawang Merah yang jahat.
Suatu hari, Bawang Putih mendapatkan sebuah labu berisi emas dari seorang nenek sihir. Melihat itu, Bawang Merah merasa iri dan serakah sehingga meminta juga.
Sayang yang didapatkan Bawang Merah malahan ular berbisa. Itu sebagai balasan sifat jahat, iri, dan serah yang dimiliki oleh Bawang Merah.
2. Lutung Kasarung
Cerita rakyat Lutung Kasarung menceritakan seorang putri cantik bernama Purbasari yang diusir dari istana. Sang kakak iri Purbasari ditunjuk menjadi ratu dan bukan dirinya.
Purbasari yang hidup di luar istana pun bertemu dengan seekor lutung. Ternyata lutung tersebut adalah jelmaan pangeran dari istana dari khayangan.
Lutung turun ke bumi untuk mencari istri yang cantik. Mereka berdua pun bersama-sama mencari keadilan dengan merebut tahta kerajaan dari kakak Purbasari yang jahat.
3. Jaka Tarub
Telaga Bidadari menceritakan seorang pria bernama Jaka Tarub yang suatu hari melihat tujuh bidadari tengah bermain air di sebuah telaga. Ia pun mencuri salah satu baju milik sang bidadari.
Setelah selesai bermain air, para bidadari menuju kembali ke kayangan. Namun sang bidadari yang dicuri bajunya tak bisa kembali karena kehilangan alat terbangnya.
Jaka Tarub yang melihat hal itu langsung menawari sang bidadari untuk tinggal bersamanya selama di bumi. Mereka pun menikah dan dikaruniai seorang anak bernama Kumalasari.
Suatu hari sang bidadari mengetahui bahwa suaminya yang dipercaya yang telah mencuri pakaiannya sehingga tidak bisa kembali ke kayangan. Ia merasa kecewa karena telah dibohongi.
Setelah mengetahui kebohongan itu, ia pun segera untuk kembali ke kayangan. Ia meninggalkan suami yang telah membohonginya karena rasa kecewa.
4. Batu Menangis
Cerita rakyat Batu Menangis berasal dari Kalimantan Barat. Kisah ini menceritakan seorang ibu yang memiliki anak perempuan berparas cantik.
Namun sayang, sifat sang anak sangat lah angkuh dan pemalas. Suatu hari ibu mengajak sang ajak pergi ke pasar dan betapa kagetnya karena sang anak mengatakan bahwa ibunya merupakan seorang pembantu.
Ibunya pun sedih dan berdoa agar sang anak dihukum karena telah durhaka. Sang anak pun berubah menjadi batu dan menangis memohon ampun kepada ibunya.
Namun hal itu sudah terlambat. Kisah ini pun dikenal dengan batu menangis.
5. Sangkuriang
Cerita rakyat kali ini berasal dari Jawa Barat. Sangkuriang dikisahkan melamar sang ibu kandung, yakni Dayang Sumbi. Melihat tingkah sang anak, Dayang Sumbi pun menerima tantangan tersebut.
Hanya saja, Dayang Sumbi memberikan syarat agar Sangkuriang membendung sungai dan membuat sampan sebelum fajar tiba. Sangkuriang menuruti hal itu dengan dibantu para jin.
Melihat tantangan yang diberikan hampir selesai, Dayang Sumbi pun meminta para penduduk desa membantunya menggelar kain sutera merah sehingga seolah-olah fajar telah tiba.
Sangkuriang yang belum menyelesaikan tantangan pun marah. Ia yang telah membuat tanggul pun dijebol sehingga menyebabkan kota tersebut tenggelam. Sampan yang dibuatnya juga ditendang dan berubah menjadi sebuah gunung.
6. Malin Kundang
Malin Kundang merupakan cerita rakyat yang berasal dari Sumatera Barat. Ia diketahui durhaka kepada ibunya dengan tidak mengakui ibunya setelah sukses merantau.
Ibunya pun berdoa agar sanga anak dikutuk karena telah menyakiti hatinya yang telah membesarkan ia. Malin Kundang pun dikutuk menjadi sebuah batu karang.
7. Timun Emas
Cerita rakyat terakhir berjudul Timun Emas. Kisah ini bermula saat seorang ibu bernama Sarni bertemu dengan raksasa yang meminta anak untuk disantap.
Namun Sarni tidak memiliki anak, maka dari itu sang Raksasa memberikan sebuah biji timun. Katanya, biji timun tersebut bisa memberikan anak kepadanya sesudah dua minggu.
Hanya saja, sang Raksasa meminta kepada Sarni untuk berjanji memberikan sang anak kepadanya setelah berusia 6 tahun untuk disantap.
Setelah mendapatkan anak dari timun yang besar bernama Timun Mas, ia pun hidup bahagia. Sayang, sang Raksasa datang untuk menagih janji Sarni tetapi Sarni mengelak dengan meminta untuk menunggu Timun Mas tumbuh dewasa.
Suatu hari Timun Mas menemui petapa dan diberikannya empat buah bungkusan kecil. Ternyata bungkusan tersebut diberikan guna mengusir sang raksasa ketika mengejar Timun Mas.
Contents