15 Tempat Wisata di Medan yang Wajib Dikunjungi Tahun 2021
Kota Medan dikenal sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia. Memiliki julukan sebagai kota multi etnis, Medan juga kerap menjadi destinasi wisata para pelancong, baik domestik dan mancanegara. Apalagi, ditunjang dengan beragamnya tempat wisata di Medan yang dapat dikunjungi para wisatawan.
Lalu, tempat wisata di Medan mana saja yang dapat Anda kunjungi? Sebagai panduan, Anda dapat memilih untuk berkunjung ke destinasi populer berikut ini:
1. Tjong A Fie Mansion
Tjong A Fie Mansion menjadi destinasi wisata wajib pertama yang harus Anda kunjungi selagi berada di Medan. Tempat wisata di Medan ini merupakan sebuah museum yang dulunya adalah bangunan rumah milik saudagar Tionghoa terkemuka bernama Tjong A Fie. Pada tahun 2009, rumah ini secara resmi dijadikan sebagai museum dan pengelolaannya dilakukan oleh keturunan Tjong A Fie.
Tercatat, rumah ini mulai dibangun pada tahun 1895 dan selesai pada tahun 1900 dengan ukuran mencapai 8.000 meter persegi. Di dalamnya terdapat total sebanyak 35 ruangan. Rumah ini hadir dengan menggunakan kombinasi antara unsur art deco, Tiongkok, serta Melayu. Konon, pembangunan rumah ini dilakukan dengan berdasarkan pada desain Cheong Fatt Tze Mansion yang ada di Penang, Malaysia.
2. Istana Maimun
Tempat wisata di Medan berikutnya yang dapat Anda kunjungi adalah Istana Maimun. Bangunan ini kerap disebut sebagai salah satu istana paling indah yang ada di Indonesia. Keunikan utama dari arsitektur istana ini adalah kombinasi unsur Melayu, Islam, India, Spanyol, dan Italia di dalamnya.
Unsur Melayu diwakili dengan pemakaian warna kuning yang mendominasi istana ini. Sementara itu, pemakaian ornamen lampu, meja, kursi, serta pintu dorong di dalam bangunan ini merepresentasikan unsur Eropa. Tidak ketinggalan, bagian atap yang memiliki lengkungan mirip perahu terbalik merupakan desain yang kerap ditemui di kawasan Timur Tengah.
Kondisi bangunan serta peninggalan sejarah yang tersimpan di Istana Maimun juga masih terjaga dengan baik. Wisatawan pun bisa menelusuri beragam penjuru bangunan yang memiliki luas mencapai 2.772 meter dan memiliki 30 ruangan ini. Tidak ketinggalan, ada koleksi menarik bernama Meriam Puntung yang konon merupakan jelmaan dari Putri Mambang Khayali yang cantik jelita dari Kerajaan Deli Tua.
Baca Juga : Tempat Wisata di Jawa Barat - 16 Lokasi yang Wajib Dikunjungi
3. Masjid Raya Medan
Masjid Raya Medan menjadi destinasi wisata wajib berikutnya yang dapat ditelusuri di Medan. Bangunan ini memiliki usia yang tak jauh berbeda dengan Tjong A Fie Mansion, pembangunannya dimulai pada tahun 1906, dan selesai pada tahun 1909. Bangunannya pun sangat khas, dengan bentuk segi delapan dan bergaya arsitektur percampuran antara Timur Tengah, Spanyol, serta India.
Pendirian Masjid Raya Medan juga menjadi salah satu bukti toleransi antar umat beragama di Medan. Konon, Tjong A Fie turut menyumbangkan dana untuk pembangunan masjid ini. Desain yang megah memang membuat pembangunan Masjid Raya Medan butuh biaya besar, total mencapai 1 juta gulden pada saat itu.
Dengan biaya yang besar tersebut, tidak heran kalau kemegahan masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Raya Al Mashun ini mengalahkan kemewahan istana. Apalagi, material serta perabotan di dalam masjid sengaja didatangkan dari luar negeri. Misalnya, marmer yang berasal dari Italia, kaca patri dari Tiongkok, serta lampu gantung yang diimpor dari Perancis.
4. Rahmat International Wildlife Museum & Gallery
Tempat wisata di Medan berikutnya adalah museum satwa pertama di Asia Tenggara, yakni Rahmat International Wildlife Museum & Gallery. Di tempat wisata di Medan yang satu ini, Anda dapat menyaksikan keberadaan beragam jenis satwa hasil buruan yang telah diawetkan.
Total, terdapat lebih dari 2.000 koleksi satwa yang dapat ditemukan di sini. Satwa-satwa tersebut diperoleh dari berbagai negara, baik yang berasal dari Asia, Afrika, atau Amerika. Jenis hewan yang diawetkan juga lengkap, mulai dari komodo, kambing gunung, harimau, hingga rusa.
5. Gedung London Sumatera
Gedung London Sumatera (Lonsum) bisa menjadi destinasi berikutnya. Gedung ini dibangun pada tahun 1906 bersamaan dengan kelahiran Ratu Juliana dari Belanda. Bangunan ini diirikan oleh perusahaan bernama Harrisons & Crosfield (H&C) yang berasal dari Inggris.
Gedung ini dikenal sebagai gedung yang modern pada masanya. Buktinya, Gedung yang kemudian dijual ke Pemerintah Belanda ini merupakan gedung pertama di Medan yang menggunakan lift. Keberadaan lift tersebut pun memberi kemudahan bagi para pengunjung untuk menjangkau total 5 lantai di gedung ini.
Saat ini, Gedung Lonsum masih digunakan sebagai area perkantoran. Oleh karena itu, para pengunjung yang ingin menyaksikan keunikan gedung tua ini sebaiknya memilih waktu kedatangan di akhir pekan, ketika kantor tidak beroperasi. Tak jarang, ada komunitas pencinta sejarah yang mengadakan tur berkeliling gedung tua ini.
6. Kesawan Square
Berkunjung ke Gedung Lonsum, Anda juga direkomendasikan untuk tak melewatkan Kesawan Square. Lokasi Gedung Lonsum memang sangat berdekatan dengan tempat wisata di Medan yang satu ini. Di sini, wisatawan tak hanya bisa menemukan deretan gedung tua bersejarah, tapi ada pula beragam kafe instagramable yang bisa menjadi pilihan tempat nongkrong.
Selain itu, berkunjung ke tempat wisata ini pada malam hari juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan. Anda akan menjumpai keberadaan tenda-tenda yang menawarkan beragam jenis makanan. Ada menu halal, ada pula makanan nonhalal. Tanda untuk mengenali makanan tersebut pun mudah, yakni atribut warna biru untuk kuliner halal dan warna merah untuk menu nonhalal.
7. Penangkaran Buaya Asam Kumbang
Tempat wisata di Medan yang menarik berikutnya adalah Penangkaran Buaya Asam Kumbang. Di tempat wisata di Medan yang satu ini, Anda dapat menyaksikan keberadaan total sebanyak 2.700 ekor buaya dengan beragam ukuran. Mulai dari buaya yang baru saja menetas, hingga buaya berusia mencapai 43 tahun dengan panjang 5 meter.
Secara khusus, tempat wisata di Medan ini menjadi pilihan wisata edukatif yang cocok bagi para pelajar. Mereka akan diajak untuk mengenal lebih dekat reptil yang satu ini. Tidak ketinggalan, para pengunjung juga dapat mencoba untuk memberi makan para buaya. Cukup dengan membayar Rp35.000, Anda dapat melemparkan bebek ke kolam penuh buaya.
8. Wonders Water World
Opsi tempat wisata di Medan selanjutnya adalah Wonders Water World. Secara khusus, tempat ini menjadi pilihan menarik ketika Anda ingin liburan bersama keluarga. Di sini, Anda bisa mengajak si kecil untuk mencoba beragam jenis wahana permainan air yang menyenangkan.
Dikenal sebagai waterpark terbesar berskala internasional di Medan, wahana permainan di tempat wisata di Medan ini memang sangat lengkap. Anda bisa mencoba beragam jenis seluncuran air di sini, mulai dari super loop, topsy turvy, tunnel twister, pipe line, ataupun bullet bowl.
Sementara itu, untuk si kecil, tersedia kolam khusus anak yang dangkal dan aman. Pilihan permainan di kolam anak juga cukup banyak, di antaranya adalah ember tumpah, air terjun buatan, serta seluncuran air mini.
9. Air Terjun Dua Warna Sibolangit
Untuk pilihan tempat wisata alam di sekitar Medan, Air Terjun Dua Warna Sibolangit bisa jadi pilihan yang cocok. Air terjun yang terletak di Kecamatan Sibolangit ini berada di ketinggian 1.270 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jaraknya sedikit jauh dari pusat kota Medan, sekitar 75 km.
Namun, perjalanan panjang menuju ke tempat wisata ini bakal terpuaskan. Air terjun ini memiliki pemandangan memukau dengan air dua warnanya, yakni biru dan putih keabuan. Perbedaan warna tersebut terjadi karena air di sini mengandung belerang dan fosfor.
Kandungan belerang dan fosfor tidak hanya berdampak pada warna air di tempat wisata ini. Kandungan tersebut juga membuat suhu air di Air Terjun Dua Warna terasa lebih hangat. Air yang berwarna biru memiliki suhu dingin, sementara itu air yang lebih hangat punya warna keabu-abuan.
Para pengunjung Air Terjun Dua Warna Sibolangit bisa menghabiskan waktu sepuasnya untuk bermain di bagian kolam di bawah air terjun. Kalau mau, Anda juga dapat memilih untuk berkemah di area sekitar air terjun. Namun, pastikan untuk membawa perbekalan yang mencukupi ketika memutuskan untuk bermalam di sini.
10. Hillpark Sibolangit
Tempat wisata keluarga berikutnya yang dapat dijumpai di sekitar Medan adalah Hillpark Sibolangit. Tempat wisata ini beralamat di Jl. Letjend Djamin Ginting Km 45, Sibolangit, Deli Serdang. Jaraknya cukup jauh dari pusat kota medan, butuh waktu perjalanan sekitar 60 menit berkendara.
Sesampainya di tempat wisata di sekitar Medan ini, Anda dapat mengajak anak-anak untuk mencoba beragam wahana permainan. Wahana permainan di tempat wisata ini terbagi dalam 3 zona, yakni The Heritage, The Lost City, serta Toon Town.
Area The Heritage memiliki ciri khas bangunan megah ala kerajaan lengkap dengan kastel di dalamnya. Wahana permainan yang ada di sini juga menarik, termasuk di antaranya adalah komidi putar, bumper boat, ombang-ambing, serta tidak ketinggalan adalah film berteknologi 4D.
Sementara itu The Lost City memiliki suasana seperti di zaman prasejarah lengkap dengan kerangka dinosaurus. Opsi wahana permainan di sini antara lain adalah roller coaster, ferris wheel, serta gua misteri.
Terakhir, Toon Town menawarkan area permainan dengan tema anak. Wahana permainannya pun memberi jaminan keamanan bagi si kecil, di antaranya adalah kincir mini, taksi gila, mini bom-bom, ataupun baling-baling.
11. Pasar Belawan
Bagi para pencinta wisata belanja, Medan memiliki Pasar Belawan. Pasar yang satu ini terkenal sebagai pusat penjualan berbagai kerajinan keramik. Kerajinan keramik di sini pun bisa ditemukan dalam berbagai bentuk dan harga dapat disesuaikan dengan isi kantong.
Pasar Belawan berlokasi di antara Jalan Veteran dengan Jalan Simalungun. Pasar ini pun selalu ramai oleh para pengunjung. Mereka yang datang ke tempat wisata di Medan yang satu ini tidak hanya para wisatawan yang tertarik untuk membeli keramik. Banyak pula warga sekitar atau pelancong yang datang sekadar untuk cuci mata. Apalagi, kerajinan keramik di sini memang sangat cantik.
Keramik yang bisa dijumpai di pasar ini juga merupakan produk yang berkualitas. Bahkan, tak sedikit produk kerajinan keramik yang didatangkan dari Singapura ataupun China. Selain produk keramik, ada pula pedagang lain yang menjajakan produknya. Di antaranya adalah pedagang pakaian, sepatu, makanan, tas, parfum, dan lain-lain.
12. Kuil Shri Mariamman
Kuil Shri Mariamman adalah pilihan tempat wisata di Medan yang wajib Anda kunjungi. Kuil ini berada di kawasan Kampung Keling yang menjadi tempat tinggal mayoritas warga keturunan India. Selain itu, kuil ini juga dikenal sebagai kuil Hindu tertua yang ada di Kota Medan.
Karena berada di lingkungan tempat tinggal mayoritas warga keturunan India, tidak heran kalau desain arsitektur kuil ini juga memiliki unsur India. Hal itu terbukti dengan keberadaan pintu gerbang yang memiliki bentuk seperti menara bertingkat. Menara seperti ini biasanya dijumpai di kuil-kuil yang ada di negara tersebut.
Tercatat, kuil ini didirikan pada tahun 1876 dan merupakan Kuil Shri Mariamman ketiga yang ada di Asia Tenggara. Selain di Medan, ada pula Kuil Shri Mariamman masing-masing di Singapura dan Penang, Malaysia. Kuil di kedua tempat itu dibangun masing-masing pada tahun 1843 dan 1883.
Sesuai dengan namanya, Kuil Shri Mariamman digunakan sebagai tempat pemujaan Dewi Shri Mariamman. Selain itu, kuil ini juga dipakai sebagai tempat untuk memuja Dewa Ganesha, Dewa Shri Vinayagar, serta Shri Murugan.
13. Vihara Gunung Timur
Keberadaan Vihara Gunung Timur yang merupakan tempat ibadah warga Tionghoa Medan juga bisa menjadi pilihan tempat wisata di Medan yang menarik. Vihara ini telah ada di Kota Medan sejak tahun 1960-an dengan luas mencapai 5.000 meter persegi.
Vihara Gunung Timur ini dipercaya memiliki fengshui yang bagus, sengaja dibuat menghadap ke arah Sungai Babura. Penentuan tersebut dipercaya bisa membawa bangunan ini mampu menghadirkan kemakmuran.
Tempat ini tidak hanya menjadi tempat ibadah untuk para penganut Taoisme. Di samping itu, para penganut agama Budha juga turut menggunakan bangunan ini untuk melaksanakan ibadahnya. Para wisatawan bisa datang ke tempat ini secara gratis. Namun, perlu diperhatikan agar kedatangan tersebut tidak mengganggu pengunjung vihara yang tengah beribadah.
Lokasinya juga sangat strategis, berada di Jalan Hang Tuah nomor 16, Medan. Tak jauh dari tempat ini, Anda juga dapat menyaksikan keberadaan Kuil Shri Mariamman yang berjarak sekitar 1 km. Selain itu, Masjid Raya Medan juga dapat dengan mudah dijangkau dari lokasi ini.
14. Balai Kota Lama
Kalau Anda suka menyaksikan bangunan tua dengan desain yang klasik, Gedung Balai Kota Lama Medan bisa menjadi destinasi berikutnya. Gedung ini memiliki desain arsitektur Eropa klasik dan dibangun pada tahun 1908.
Bangunan berwarna putih ini menjadi saksi sejarah panjang Kota Medan. Pada zaman penjajahan Belanda, gedung ini digunakan sebagai tempat pertemuan para pejabat tinggi. Sementara itu, pada masa pendudukan Jepang, sempat muncul niatan untuk menghancurkan bangunan ini.
Saat ini, Gedung Balai Kota Lama telah menjadi destinasi wisata menarik bagi para pelancong. Gedung ini tercatat sebagai bagian dari kompleks Grand Aston City Hall Medan. Para pelancong pun dapat berkunjung ke sini tanpa harus membayar tiket masuk alias gratis.
Untuk datang ke tempat wisata di Medan ini, Anda tinggal menuju ke Lapangan Merdeka. Dari situ, perjalanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 80 meter ke arah Jalan Bali Kota.
15. Masjid Al-Osmani
Terakhir, Anda dapat menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Masjid Al-Osmani yang terletak di Kecamatan Medan Labuhan. Masjid yang juga kerap disebut dengan nama Masjid Labuhan ini dikenal sebagai masjid tertua yang ada di Kota Medan.
Pembangunan masjid ini dilakukan oleh Raja Deli ketujuh yakni Sultan Osman Perkasa Alam pada tahun 1854. Hanya saja, pembangunannya saat itu dilakukan memakai bahan kayu. Baru pada rentang tahun 1870 hingga 1872, bangunan masjid ini dipermanenkan oleh Raja Deli kedelapan, Sultan Mahmud Perkasa Alam.
Desain bangunan masjid ini memiliki keunikan tersendiri, merupakan perpaduan antara unsur Tiongkok, Spanyol, Melayu, India, serta Timur Tengah. Hal itu terlihat pada bagian pintu yang dilengkapi dengan ornamen khas Tiongkok. Sementara itu, ukuran pada dinding memiliki ciri khas India. Desain arsitektur bangunan terlihat menggunakan nuansa Eropa, sementara ornamennya kental dengan unsur Timur Tengah.
Tidak ketinggalan, unsur Melayu juga sangat terlihat mencolok pada bangunan masjid ini. Hal itu terlihat dari pemakaian cat warna kuning yang menjadi warna kebanggaan Suku Melayu. Warna ini merepresentasikan kemegahan serta kemuliaan yang kemudian dipadu dengan warna hijau sebagai representasi unsur keislaman.