Baju Adat Ambon
Ambon adalah sebuah suku yang terletak di Maluku, provinsi ini juga memiliki sejarah kebudayaan yang paling tua diantara provinisi lain di Indonesia. Hal tersebut menjadikan Maluku semakin kaya akan adat dan budaya. Salah satu adat yang masih dilestarikan hingga saat ini, yaitu baju adat Ambon. Berikut ini Budayayanesa akan membahas lengkap tentang pakaian adat Suku Ambon.
Artikel Serupa:
Ciri-Ciri Keunikan Baju Adat Ambon
Baju adat Ambon Maluku dikenal dengan nama Cele atau Salele, berupa kain sederhana yang memiliki nilai seni dan estetika tinggi. Cara penggunaan pakaian adat ini tidak serumit pakaian adat pada umumnya. Selain itu, baju adat ini juga dilengkapi dengan beberapa aksesoris untuk mempercantik tampilannya. Berikut penjelasan mengenai keunikan aksesoris pada baju adat Ambon:
- Konde, bentuk konde yang digunakan wanita Ambon hampir sama dengan konde pada umumnya. Hanya saja, wanita Ambon menggunakan konde bulan dengan warna perak atau emas yang berkilau.
- Sisir konde, berfungsi untuk menjaga kekokohan konde agar tidak mudah jatuh atau lepas.
- Kak kuping, bentuknya mirip dengan bunga dan dipakai bersamaan dengan konde. Jumlah kak kuping yang dipakai pada baju cale, yaitu 4 kak kuping.
- Kain lenso, merupakan aksesoris yang mirip dengan sapu tangan. Digunakan pada bagian pundak dengan bantuan peniti. Menurut sejarah, penggunaan kain ini tidak lepas dari campur tangan pihak Belanda.
- Bunga ron, fungsinya sama seperti kak kuping yaitu digunakan pada konde wanita Ambon. Bunga ini terbuat dari papeceda atau gabus, kemudian bunga ini dililitkan pada konde.
Baju Adat Ambon
Ambon memiliki baju adat yang bermacam-macam, dan jumlahnya cukup banyak. Setiap baju adat memiliki nilai kebudayaan dan sejarahnya tersendiri. Berikut uraiannya:
-
Baju Cele
Baju cele ini menjadi ikon baju adat Ambon, desainnya memang sederhana namun memiliki nilai filosofis tinggi. Baju cele dibuat dengan kain merah bermotif garis perak atau emas, bahan yang digunakan baju ini cukup tebal namun masih nyaman saat dipakai. Baju cele untuk perempuan, dipakai bersama kebaya atau kain tenun dengan warna senada.
Sedangkan untuk laki-laki, baju cele dipakai dengan kemeja sebagai baju dalaman, kemudian ditutupi dengan kain cele. Untuk bagian bawahnya, bisa dibarengi dengan celana bahan warna hitam atau putih.
-
Kebaya Putih Tangan Panjang
Dahulu kebaya putih ini hanya boleh digunakan oleh kalangan tertentu seperti bangsawan, wanita kerajaan, dan guru. Dibuat dari kain brokat putih, kemudian dihiasi bordir dan kancing di beberapa bagian. Untuk melengkapi pakaian adat ini, wanita Ambon biasanya menggunakan kaos kaki putih, sandal putih, canela, serta karkupeng.
-
Kebaya Dansa
Sesuai dengan namanya, kebaya ini digunakan untuk datang ke pesta dansa atau pesta rakyat. Bentuknya yaitu kemeja dengan leher bundar tanpa kancing, dibuat dari kain polos bermotif bunga kecil. Uniknya, kebaya dansa ini dapat digunakan oleh perempuan dan laki-laki.
-
Kebaya Hitam Gereja
Kebaya ini terbuat dari brokat hitam, yang dibuat menjadi kebaya berlengan panjang. Kebaya hitam gereja, bisa dipadukan dengan sarung brokat sebagai bawahannya. Ada pun beberapa aksesoris pelengkap seperti canela hitam, kain lenso, kaos kaki putih, dan sanggul tusuk haspel. Sesuai dengan namanya, baju ini hanya digunakan oleh umat kristiani Ambon saat ibadah ke gereja.
-
Baju Nona Rok
Baju ini terbuat dari kain putih berbahan brokat lembut dengan motif bunga kecil, kemudian dibentuk menjadi kebaya panjang. Semua aksesoris yang dipakai pada baju ini, hampir sama dengan yang dipakai pada baju cele.
-
Baniang Putih
Baju ini merupakan baju adat asal Maluku Tengah, dan hanya dipakai oleh laki-laki. Bentuknya mirip dengan kebaya dansa, hanya saja baniang putih dilengkapi dengan kancing pada kerahnya. Biasanya baniang putih digunakan sebagai dalaman jas, serta dipakai untuk acara resmi.
-
Pakaian Raja Maluku
Pakaian ini didominasi oleh warna putih dan merah, serta dihiasi dengan motif berwarna emas. Model pakaiannya mirip dengan jubah panjang, dilengkapi dengan tali pinggang dan sebuah tongkat yang pada saat itu mejadi alat komunikasi. Jika dilihat sekilas, pakaian ini memang sudah mencerminkan kegagahan dari orang yang memakainya. Tentunya baju ini tidak bisa dipakai oleh sembarang orang.
-
Manteren Lamo
Sama seperti sebelumnya, pakaian manteren lamo ini adalah baju yang di pakai oleh kerajaan Maluku. Bentuknya yaitu jas merah yang tertutup, dilengkapi dengan sembilan kancing perak. Hiasan bordir juga menjadi pelengkap jas tersebut mulai dari leher, saku, dan ujung lengan. Warna merah yang ada pada jas ini, akan memberikan kesan wibawa dan perkasa bagi pemakainya.
-
Kimun Gia
Kimun gia adalah pakaian sejenis kebaya, yang digunakan oleh wanita Ambon segala umur. Uniknya, warna yang digunakan akan berbeda seiring dengan berbedanya usia pemakainya. Seperti untuk wanita muda, warna yang dipakai adalah warna terang untuk menyimbolkan jiwa muda. Tentunya pakaian kimun gia ini dilengkapi dengan berbagai aksesoris, dan sanggul sebagai ciri khas baju Ambon.
Zama dahulu, pakaian kimun gia ini ditujukan sebagai pembeda kelas sosial antara rakyat jelata dan sultan. Namun sekarang pembeda tersebut sudah hilang, dan tidak ada lagi sekat yang terjadi pada masyarakat Ambon.
Baju Adat Ambon untuk Menikah
Baju adat Ambon yang digunakan untuk menikah yaitu baju cele, karena memang baju ini yang paling populer dan sudah menjadi ikon Suku Ambon. Saat ini sudah banyak desainer yang membuat baju adat Ambon modern, terutama untuk pesta pernikahan. Baju cele dibuat dengan kain brokat putih dengan renda kecil sebagai variasi, juga dimodifikasi dengan kerah bundar untuk bagian lehernya.
Selain itu berbagai aksesoris juga ditambahkan seperti sanggul, tali kaeng, mistiza, dan cenela atua sandal selop khas Ambon. Sedangkan untuk pria, bisa menggunakan kebaya dansa atau baniang putih yang sama-sama memiliki kerah bundar agar terkesan mewah.
Baju Adat Ambon untuk Anak-Anak
Zama dahulu anak-anak Ambon terutama anak perempuan, hanya memakai baju kimun gia dengan beragam warna sebagai pembedanya. Namun, zaman sekarang sudah banyak yang menjual semua jenis baju adat Ambon untuk anak-anak. Tentunya dengan ukuran yang pas dan bahan yang lembut agar aman dipakai oleh anak.
Biasanya anak-anak akan membutuhkan baju adat seperti ini, ketika ada acara penting di sekolahnya. Kamu bisa mencarinya dengan mudah, karena sudah banyak tersedia di pasaran. Selain itu, harganya relatif terjangkau karena pembuatannya tidak serumit baju adat untuk orang dewasa.
Sebagai salah satu pulau tertua di Indonesia, Ambon memang memiliki banyak sekali adat dan budaya yang diwariskan. Terutama dalam hal pakaian, ada banyak jenis baju dan aksesoris khas Ambon yang patut untuk dilestarikan. Jika dahulu baju-baju adat tersebut digunakan sebagai pembeda kasta, saat ini pembedaan tersebut sudah dihapuskan karena semua masyarakat dianggap setara.